Friday 31 May 2013

Saat kau telantar

Saat melihat kau terlantar
pilu menggetar pelantar hatiku.

Saat melihat kolam matamu
hatiku bergenang beban nafasmu.

Saat kau menelan duka
hatiku turut meratap hiba.

Saat mata kau hampir terejam
denyut nadiku turut bungkam.

Saat kau mengalirkan air mata
hanya Allah sahaja yang tahu
betapa remuk hatiku.

Saat kau melepaskan pautanmu
aku menjadi semakin lemah.

Saat kau disemadi.
aku hampir rebah ke bumi.

Ya Allah, kuatkah aku melawan takdir-Mu?
sedangkan aku jua dalam genggamanMu?


Pandanglah aku

Saat mata kau hampir tertutup
pandanglah aku walau cuma seketika
andai lihatmu ini
jadi pandangan yang terakhirmu.

Ku mohon Tuhan,
andai detik itu mampu berulang
aku rindu pada renungan matanya yang sayu
setelah detik itu menjadi yang terakhir buatku.

Setelah mata itu tertutup
walau jernih ini masih menitis,
ia tidak lagi mengalir ke muara duka.
Abah.. tidurlah engkau dengan tenang.

Biarlah kepahitan itu pergi
biarlah kekecewaan itu berlalu
biarlah kegelisahan itu lenyap
biarlah penderitaan masih menyapa
pandangan terakhirnya itu
menjadi azimat mengisi sudut hati yang rindu
menjana kekuatan penuh reda.